Langsung ke konten utama

Hal yang belum pasti kok dipercaya? Tolol.

Joni dan Sinta adalah dua sejoli, pernah terdengar percakapan mereka seperti ini:

“Eh ga semua cowo kaya gitu ya!”, jawab Joni dengan ketus

Sinta tetap teguh sambil mengendus, “Tapi aku pernah liat tau,di TikTok! Dan banyak kejadiannya!”

“I-itu kan di TikTok.....”, Joni pasrah tak memberi arah

“Ya tetep aja, nyatanya orang-orang ngalamin kok!”, ucap Sinta mengiringi amarahnya. Oh! Malangnya Joni!

---

Kalian ada yang pernah risih sama hal ini gak sih? Kek, kenapa hal-hal yang belum diketahui kebenarannya atau bahkan salah bisa dipercaya? Apa jangan-jangan, kalian termasuk korbannya? Oiya, ternyata udah ada penelitian tentang ini loh, penelitian mengenai hal ini terjadi pada 1977 yang disebut dengan The Illusory Truth Effect (Kebenaran ilusi).

Fenomena ini bisa terjadi karena banyak faktor, tentunya fenomena ini merugikan banyak pihak, merugikan kehidupan sosial pastinya. Kebenaran ilusi adalah kecenderungan orang yang percaya atas suatu klaim kebenaran karena telah berulangkali melihatnya. Bahkan orang yang awalnya mempercayai bahwa sebuah informasi adalah salah bisa berubah menjadi mempercayainya karena telah sering melihatnya. Kebenaran ilusi berbeda dengan orang-orang yang memaklumi kesalahan yang umum terjadi, lebih kacau daripada itu. Kalau kawan-kawan ingin membaca lebih lanjut tentang fenomena ini, aku saranin baca jurnal aslinya aja cuy yang ditulis oleh L. Hasher, dkk. (1977)

Cara efektif untuk ‘mengaktifkan' kebenaran ilusi sih gampang, tinggal buat propaganda aja atau gosip terus menerus. Kok begitu? Oh jelas, inti dari kebenaran ilusi kan klaim yang datang secara terus-menerus hingga orang-orang yang mendengar atau melihatnya jadi percaya bahwa klaim ini adalah kebenaran. Walaupun terlihat sepele, jangan sampai kegocek ilusi kebenaran ya cuy!

Satu-satunya cara buat menanganinya menurut aku cuma skeptis sih, karena gak mungkin kita percaya semua hal yang kita lihat tanpa kritis terlebih dahulu, eh, hal ini belum umum ya? hehehe maaf.

Gimana dengan kalian?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelarian dari Kehidupan yang Melankolis, Makna Lagu Barasuara - Hitam dan Biru

Pada 21 Juni 2024, Barasuara telah merilis album ketiga mereka yang berjudul ‘Jalaran Sadrah' yang diambil dari bahasa jawa yang bermakna karena pasrah. Album ini memiliki jangka 4 tahun dari album sebelumnya yang bertajuk ‘Pikiran dan Perjalanan’. Lirik yang ditulis dalam lagu Hitam dan Biru merupakan hasil olah pikir Iga Massardi dan juga komposisi dari Puti Chitara, ditambah dengan sentuhan legenda musik Indonesia yakni Erwin Gutawa serta dilanjutkan oleh Czech Symphony Orchestra kian membuat kesan yang mewah dan mendalam.  Hitam dan biru membawa suasana kelam dalam kehidupan, pelarian seseorang dari banyak masalah dan rintangan. Lagu ini mengingatkan kita bahwa sejauh apapun kita lari dari kehidupan, pastinya akan terkejar. Kita adalah manusia yang entah benar atau salah, lawan segala masalahmu, jangan lari. Hitam dan Biru – Barasuara Di batas petang aku akan datang Bawa berita kurang menyenangkan Tentang hidupku, tentang hidupmu Yang penuh pertanyaan, penuh penyangkalan Mengap...

Varemara

(ilustrasi pulau menggunakan bantuan ai) Penghuni pulau ini tidak makmur, tidak kaya, tidak pintar, sedikit bahagia, kurang lebih seperti itu jawaban dari kuli angkut di dermaga. Padahal, pikirku pulau ini begitu makmur dengan hutan bakau di sekitar pantai, pasir putih mengelilingi pulau, hingga terumbu karang yang kaya akan kehidupan. Pulau Varemara namanya, ujar kuli angkut sambil menurunkan barangku di hostel. “Nama yang bagus! Bukankah begitu?”—respon ku spontan. “Segala hal terlihat indah nak. Tak segala yang indah dan sedap dipandang selalu baik, ingatlah itu. Oh, kalau butuh bantuan, hubungi diriku ya”, ia pergi setelah menerima upahnya. Aku iri pada Varemara mulai awal langkahku memasuki Varemara, penerima turis disini begitu ramah, aksen bahasa yang halus, serta tidak sedikitpun ada pungutan liar, duhai tenangnya. Harapku nyaman tinggal disini hingga kematian nanti, pikirku dalam hati. Hostel tempatku tinggal begitu sederhana, perpaduan antara semen dan kayu jati membuatnya el...

Problematika Mental Gen-Z

(sumber tertera pada gambar ) Generasi Z atau lebih dikenal dengan nama Gen-Z adalah orang-orang yang lahir antara tahun 1997—2012. Teknologi yang semakin maju di generasi ini memudahkan segala akses ke segala hal baik sisi positif maupun negatif, tergantung bagaimana mereka memanfaatkannya. Dengan kemajuan teknologi yang sedemikian pesat, bukannya justru Gen-Z akan lebih mapan dibanding generasi sebelumnya? Jika pembaca melihatnya secara polos memang benar akan terlihat semudah itu. Akan tetapi, realitanya justru lebih kompleks dari yang terlihat. Ada banyak sekali faktor yang bisa mempengaruhi lemahnya mental generasi ini. Penyebab terjadinya permasalahan mental ini memang bersifat relatif. Namun kita tetap bisa mencari penyebab keseluruhannya, yaitu: 1. Kemajuan Teknologi Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi mental health seseorang karena terlalu mudahnya mengakses segala hal khususnya sebagai sarana mencari kebahagiaan secara instan. Karena sudah terlalu sering melakukan sesuatu d...