Hadirnya membuat aku menjadi hidup, setelah berusaha sedemikian rupa untuk lepas dari penat, putus asa, putus cinta, putus harapan, dan putus-putus lainnya. Hadirnya membuat perasaan hampa ini menjadi menyala, seperti terbitnya matahari ketika menyeruak menerangi gelap serta menghangatkan gundah serta menghangatkan emosi yang redam yang kelam yang juga pasti payah. Di cerahnya pagi dia juga membawa kehidupan laksana matahari menerangi padi yang ditanam oleh para petani yang tak kalah asri dengan rimbunnya hutan hujan, hutan alami, juga hutan biologi untuk penelitian para ahli. Menjelang siang yang terik ia menjelma, tak lagi menjadi matahari namun menjadi dedaunan rindang yang sejuk dipandang dan dirasakan di kala kita menyingsing kaos bagian lengan di kerindangan taman kota. Menuju senja ia seperti hutan-hutan rimba yang aku hadapi, yang aku balas dengan sampah-sampah yang menodai. Aku balas ia dengan penebangan yang tak aku menahu untuk apa aku merusaknya, aku hanya...
Tulisan-tulisan di situs ini berisi apa saja yang ingin aku tulis. Bisa berupa tulisan fiksi, opini, dan kalau lagi niat tulisan ilmiah. Jikalau ada kritik dan saran boleh hubungi aku lewat instagram @_mudrik Terimakasih sudah mampir!