Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2025

Masa Sepi by Bernadya if Written Based on My Experience

(melancholy) Yang dibalut oleh gembira, namun tersundup oleh debu Aku berjalan dengan perlahan, aku yakin tetap ada prosesnya. Siklus waktu seperti itu kan? Oh wahai, ini soal rasa, tak ada batasnya. Tak terlintas oleh waktu. Oh wahai, aku mengira hanya datang beberapa kali, hanya selama beberapa saat. Kenangan indah memori, luka yang menggores hati. Hei! Ternyata ia datang di kala sepi! Aku masih hidup dan tak ku ragu, rasanya aneh, rasanya sedih, rasanya pedih. Ah sial, rupanya aku masih menginginkan mu. Oke oke, sekarang mulutku menekuk dengan pikiran terkutuk namun, jujurnya aku masih menginginkanmu, aku ingin merajut yang lalu, aku tak mau kalah. Duhai, masa sepi telah meruntuhkan pondasi. Ini perasaan, tak terikat oleh waktu, melintas dalamnya rindu. Sekali lagi, aku masih menginginkanmu, tak mau sepi datang lagi menghampiri. Untuk seseorang yang olehnya diriku senang, yang olehnya diriku tenang. -Amu Referensi: